cara menulis daftar pustaka

Saat ingin membuat sebuah karya tulis, pasti Anda memerlukan sumber rujukan untuk dijadikan sebagai panduan atau referensi. Sumber itu disebut juga dengan daftar pustaka. Anda dapat membuat daftar pustaka setelah membaca buku, jurnal, atau artikel yang memuat tentang topik karya tulis Anda. Namun, tak semua orang tahu cara menulis daftar pustaka dengan benar. Oleh karena itu, Pruf Ritz akan menyampaikan caranya dengan lengkap.

Pengertian dan Tujuan

Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisikan referensi dari karya tulis. Daftar pustaka biasanya diletakkan di akhir halaman. Selain sebagai rujukan, daftar pustaka juga memiliki tujuan penting, di antaranya:

  • Membuat pembaca percaya dengan penelitian karya tulis tersebut
  • Menghargai penulis dan penerbit yang karyanya dijadikan sumber referensi
  • Membantu pembaca untuk mengetahui lebih jelas mengenai sumber referensi

Hal-hal Penting dalam Menulis Daftar Pustaka

Saat ini, ada banyak gaya penulisan daftar pustaka. Gaya penulisan yang paling populer ialah gaya American Psychological Association (APA) dan Chicago Manual of Style (CMS). Perbedaan gaya APA dan CMS pun hanya sedikit. Namun, lebih sering ditemui daftar pustaka dengan gaya CMS di Indonesia. Sebelum itu, ada hal-hal penting yang perlu dipahami dalam membuat daftar pustaka.

  • Nama Penulis

Pada suatu karya, nama penulis sangat wajib dicantumkan di sampul depan agar orang-orang mengetahui sosok penulisnya. Dalam daftar pustaka, ada cara untuk menulis nama penulis, yakni menulis nama belakangnya lebih dulu, setelah itu nama depan.

  • Ditulis Oleh Satu Orang

Format penulisan: Nama belakang, nama depan.

Contoh: Asmad, Yandi.

  • Ditulis Oleh Dua Orang

Format penulisan: Nama belakang penulis pertama, nama depan orang pertama dan nama penulis kedua.

Contoh: Orang pertama adalah Yandi Asmad dan orang kedua adalah Dwi Hermawan.

Maka, penulisannya menjadi: Asmad, Yandi dan Dwi Hermawan.

  • Ditulis Lebih Dari Dua Orang

Format penulisan: Nama belakang penulis pertama, nama depan penulis pertama. dkk.

Contoh: Asmad, Yandi. dkk.

Untuk penulisan ini, nama penulis-penulis lain langsung diganti menjadi dan kawan-kawan (dkk).

  • Penyusunan Daftar Pustaka

Hal krusial yang cukup sering diabaikan ialah penyusunan daftar pustaka. Daftar ini harus disusun sesuai abjad dari nama belakang penulis yang berawalan huruf A. Namun, terkadang ada yang bingung jika nama penulis dan judul bukunya sama. Jika begitu, maka yang perlu diperhatikan adalah tahun terbitnya. Tahun terbit yang paling tua harus ditulis lebih dulu.

 

Cara Membuat Daftar Pustaka dengan Berbagai Sumber

Setelah memahami hal-hal di atas, Anda perlu mempelajari beberapa cara menulis daftar pustaka berikut ini (berdasarkan gaya CMS):

  • Sumber berasal dari buku

Buku menjadi sumber yang paling banyak dicari dalam membuat sebuah karya tulis. Tak heran bila sumber dari buku selalu memenuhi halaman daftar pustaka. Berikut format penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku: Nama belakang penulis, nama depan penulis. Tahun terbit. Judul buku yang ditulis. Kota: Penerbit.

Contoh:

Adnan, Hamedi Mohd. 2008. Memahami Penyuntingan Naskah. Selangor: Medium.

  • Sumber berasal dari jurnal

Format penulisan daftar pustaka yang bersumber dari jurnal adalah sebagai berikut: Nama belakang penulis, inisial nama depan penulis. Tahun terbit. Judul jurnal yang ditulis, volume jurnal(nomor jurnal), halaman.

Contoh:

Yahya, Bernardo. 2001. Sistem Informasi Manufaktur dalam Kerangka Kerja Sistem Informasi Manajemen, 3(2), 80–86.

  • Sumber berasal dari skripsi, tesis, atau disertasi

Format penulisan daftar pustaka yang bersumber dari jurnal adalah sebagai berikut: Nama belakang penulis, nama depan penulis. Tahun pembuatan. Judul karya yang ditulis. (Jenis karya, institusi, tahun).

Contoh:

Asmad, Yandi. 2021. Perencanaan Ulang Saluran Drainase Perumahan Mustika Tigaraksa Kabupaten Tangerang. (Skripsi, Universitas Gunadarma, 2021)

  • Sumber berasal dari artikel

Format penulisan daftar pustaka yang bersumber dari artikel adalah sebagai berikut: Nama belakang penulis, nama depan penulis. Tahun diunggah. Judul artikel yang ditulis. (Alamat web, diakses pada tanggal).

Contoh:

Saragi, Yunita. 2021. 5 Hal yang Wajib Diperhatikan agar POV Campuran Tak Merusak Novel Kalian. (http://saragiyunita.blogspot.com/2021/03/5-hal-yang-wajib-diperhatikan-agar-pov.html?m=1, diakses pada 23 Juni 2022).

Jika sumber artikel diambil dari media daring, format penulisannya sebagai berikut: Nama belakang penulis, nama depan penulis. Tahun diunggah. Judul artikel. Nama media. Tanggal diunggah: Halaman.

Contoh:

Dhinar, Reffi. 2022. 7 Skills Wajib Jadi Content Creator Sukses. Wordholic. 25 Maret: 1.

 

Itulah beberapa cara menulis daftar pustaka yang wajib Anda pelajari. Memang ada banyak hal yang harus Anda pahami dengan saksama, terutama mengenai penggunaan tanda baca dan huruf miringnya. Namun, Anda tidak perlu khawatir atau bingung lagi jika suatu saat nanti harus menyusun daftar pustaka. Hubungi tim Pruf Ritz jika Anda membunuhkan proofreading jurnal ilmiah.

Leave a comment